Tantangan Pendidikan di Amerika Serikat
Ditulis oleh Dimitrios Chasouras & Jimena Villot Lopez
Pendahuluan
Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia, dengan PDB mencapai 25 triliun dolar AS pada tahun 2022.i Namun, pada tahun 2020, pengeluaran untuk pendidikan hanya sebesar 12,7% dari total belanja pemerintah.ii Alokasi anggaran ini mencerminkan sistem pendanaan sekolah di AS, di mana dukungan keuangan berasal dari pendapatan pemerintah dan sumber daya lokal, yang mengikat anggaran sekolah pada masing-masing distrik. Model pendanaan seperti ini menciptakan kesenjangan besar dalam akses pendidikan bagi siswa. Sekolah-sekolah di daerah yang lebih makmur, dengan tingkat kemiskinan yang rendah, mendapatkan dana jauh lebih besar per siswa dibandingkan sekolah-sekolah di wilayah yang kurang mampu secara ekonomi. Dampak dari kesenjangan ini semakin terlihat nyata dalam kehidupan siswa dan capaian akademik mereka.
Isu lain yang dibahas dalam artikel ini adalah maraknya kekerasan bersenjata di sekolah, yang menjadi salah satu tantangan terbesar bagi institusi pendidikan di Amerika Serikat. Terbatasnya sumber daya dan meningkatnya kekhawatiran akan keamanan akibat kekerasan bersenjata menciptakan ancaman yang kompleks terhadap kesejahteraan dan keselamatan siswa di seluruh negeri. Kedua isu ini akan dibahas secara terpisah, dengan menguraikan kompleksitas yang menyertainya serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya, atau setidaknya meminimalkan dampaknya. Penting untuk diingat bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam perkembangan anak, sehingga permasalahan ini harus ditanggapi dengan serius. Dukungan dari pemerintah dan otoritas lokal juga sangat dibutuhkan untuk menjalankan strategi komprehensif—seperti perencanaan anggaran, peningkatan sistem keamanan, dan layanan kesehatan mental—demi menjamin keselamatan dan kesejahteraan semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi maupun etnis.
Kekerasan Senjata Api dan Dampaknya di Sekolah
Dengan sekitar 50% rumah tangga di Amerika Serikat memiliki setidaknya satu senjata api terdaftar, serta lonjakan besar dalam produksi senjata,iii kasus kekerasan bersenjata meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir—baik di lingkungan rumah maupun ruang publik, termasuk area sekolah. Insiden-insiden ini mencakup bunuh diri, penyerangan, hingga penembakan massal di sekolah, dan telah menjadikan senjata api sebagai penyebab utama kematian anak-anak dan remaja. Sekitar 76% penembakan di sekolah dilakukan oleh siswa yang memperoleh senjata dari rumah sendiri atau kerabat dekat.iv Dibandingkan negaranegara berpenghasilan tinggi lainnya, anak-anak usia 5–14 tahun di AS memiliki kemungkinan 21 kali lebih tinggi untuk menjadi korban tembakan, sementara remaja usia 15– 24 tahun berisiko 23 kali lebih besar.v Setiap tahunnya, sekitar 4.000 anak dan remaja (usia 0–19 tahun) tewas tertembak, dan 15.000 lainnya mengalami luka—rata-rata 53 anak tertembak setiap hari. Data tersebut menggarisbawahi permasalahan yang sangat mengkhawatirkan dan kompleks, yang berdampak luas terhadap kehidupan anak-anak, remaja, dan orang dewasa di Amerika Serikat. Dampak kekerasan bersenjata tidak hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga oleh keluarga, teman dekat, dan para saksi. Para penyintas kerap mengalami gangguan psikologis seperti rasa takut yang berkepanjangan dan PTSD (post-traumatic stress disorder)vi, yang dapat memicu perilaku agresif maupun penyalahgunaan zat seperti alkohol dan narkoba.
Untuk mengatasi kekerasan senjata di sekolah, beberapa negara bagian di AS telah membuat undang-undang yang mengizinkan orang-orang tertentu membawa senjata di area sekolah— bahkan dalam beberapa kasus, hal ini diwajibkan.vii Meskipun begitu, sekolah, kampus, dan universitas tetap memiliki hak untuk menetapkan aturan sendiri terkait keamanan senjata, misalnya apakah staf sekolah boleh membawa senjata atau tidak. Namun karena jumlah kasus terus meningkat, pemerintah daerah tetap mendorong kebijakan semacam ini. Sebagian besar upaya yang dilakukan selama ini bersifat reaktif atau hanya merespons setelah kejadian terjadi. Contohnya seperti membuat poster atau kampanye visual, melibatkan orang dewasa dan teman sebaya dalam kegiatan pendampingan.viii Dari semua pendekatan itu, solusi berbasis komunitas dianggap paling cocok karena bisa menyesuaikan dengan kebutuhan tiap sekolah atau wilayah. Sayangnya, tidak semua daerah punya cukup dana untuk menjalankan program seperti ini.
Dampak dari kebijakan dan program yang telah disebutkan sebelumnya belum menunjukkan perubahan signifikan terhadap kasus kekerasan senjata di sekolah. Sebagian besar siswa justru merasa semakin terancam dan tidak aman.ix Sekolah-sekolah yang menerapkan program keamanan senjata, mengizinkan kepemilikan senjata, atau melibatkan aparat keamanan menghadapi beban biaya tambahan yang sulit mereka tanggung. Sementara itu, siswa yang mengikuti simulasi penembakan mengalami tekanan mental yang lebih besar, seperti depresi, stres, kecemasan, dan rasa takut akan kematian.
Beberapa peneliti justru menemukan bahwa undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat dapat memberikan dampak positif, seperti berkurangnya jumlah siswa yang bolos sekolah karena merasa tidak aman, siswa yang membawa senjata, dan siswa yang terluka akibat kekerasan.x
Namun, tantangan dan solusi terkait kekerasan senjata ini tidak berdampak secara merata pada semua kelompok siswa.xi Misalnya, remaja kulit hitam 17 kali lebih mungkin meninggal karena pembunuhan dan 13 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit akibat penyerangan bersenjata dibandingkan remaja kulit putih. Sementara itu, remaja Latinx 2,7 kali lebih mungkin meninggal karena pembunuhan.xii Statistik ini tetap berlaku bahkan di negara bagian dan kota yang sama, menunjukkan bahwa beberapa kelompok etnis menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Kebijakan yang tidak merata dan kurangnya investasi di wilayahwilayah tertentu telah membuat komunitas Afrika-Amerika dan Latinx kesulitan menjalankan program-program di atas atau memberi pendampingan bagi korban. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, kemiskinan, dan pengangguran—yang justru memperparah kasus kekerasan senjata dalam beberapa tahun terakhir.xiii

Grafik dari CDC, Wonder.
Meski undang-undang keamanan senjata telah diterapkan, siswa Afrika-Amerika justru cenderung merasa lebih terancam dengan keberadaan senjata dan aparat keamanan di lingkungan sekolah dibandingkan kelompok lainnya.xiv Sebaliknya, siswa kulit putih— meskipun memiliki risiko kematian akibat kekerasan bersenjata yang lebih rendah—lebih rentan mengalami bunuh diri jika terdapat senjata api di rumah atau di lingkungan sekolah. Kekerasan senjata jelas menjadi tantangan bagi siswa di seluruh Amerika Serikat, namun setiap komunitas dan kelompok etnis mengalami bentuk dan tingkat ancaman yang berbedabeda. Perbedaan ini berdampak nyata pada performa sekolah secara keseluruhan, termasuk dalam hal kehadiran, nilai ujian, tingkat kelulusan, rasa aman, dan persepsi terhadap ancaman.
Dampak Kekurangan Dana terhadap Proses Pembelajaran

Guru-guru berdemonstrasi sebagai protes untuk pendanaan pendidikan di Los Angeles. Foto oleh LaTerrian McIntosh di Unsplash.
Sejak abad ke-19 di Amerika Serikat, sekolah-sekolah umum sebagian besar didanai melalui sumber-sumber lokal dan negara bagian, dengan sumber utama pendanaan lokal berasal dari pajak properti yang dibayar oleh distrik sekolah di setiap komunitas.xv Ini berarti bahwa uang yang digunakan untuk mendanai sebuah sekolah di distrik tertentu berasal dari pajak properti yang dibayar oleh pemilik rumah di distrik yang sama. Keuntungannya adalah bahwa sistem ini memastikan kontrol lokal, yang berarti anggaran dialokasikan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas khusus sekolah-sekolah di masing-masing distrik. Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Pendanaan pendidikan sangat bergantung pada pajak properti, yang mengakibatkan kesenjangan antara sekolah-sekolah di kawasan kaya dan kurang mampu. Model pendanaan ini telah membuat banyak sekolah kesulitan untuk menyediakan sumber daya dan peluang yang dibutuhkan oleh siswa. Sekolah-sekolah di lingkungan kaya, atau bahkan yang memiliki lebih sedikit siswa berpenghasilan rendah, menerima pendanaan yang jauh lebih besar per siswa dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, yang memiliki jumlah siswa berpenghasilan rendah yang lebih besar. Sebagai contoh, pada tahun 2020 di Illinois, Golfview Elementary School melayani 550 siswa, di mana 86% di antaranya dianggap berpenghasilan rendah. Di sisi lain, Algonquin Lakes Elementary memiliki 425 siswa, dengan kurang dari 50% di antaranya yang berpenghasilan rendah, dan Algonquin menerima lebih dari $2.000 lebih banyak per siswa dibandingkan dengan
Golfview setiap tahunnya.xvi Hal ini berarti bahwa kebutuhan pendidikan anak-anak di Algonquin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terpenuhi, meningkatkan pengalaman pendidikan mereka, sementara siswa di Golfview menghadapi ketertinggalan yang signifikan.
Salah satu konsekuensi lain dari kesenjangan pendanaan di berbagai daerah adalah kompensasi yang tidak memadai yang diterima oleh pendidik di sekolah-sekolah. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, banyak guru yang bekerja di beberapa pekerjaan sekaligus. Tuntutan untuk mendapatkan upah yang layak semakin keras karena pendidik yang berdedikasi perlu dapat mengalokasikan seluruh energi mereka untuk pekerjaan mereka, bukan khawatir tentang stabilitas keuangan mereka. Ini lebih dari sekadar kompensasi yang adil.
Kekurangan guru menyebabkan masalah yang lebih besar di sekolah-sekolah negeri. Sekolah-sekolah yang lebih kaya, dengan siswa dari keluarga berpenghasilan tinggi, cenderung mempekerjakan guru yang lebih berpengalaman dan berkualitas, yang tentu saja membutuhkan lebih banyak biaya. Sejak pandemi, sekolah-sekolah kesulitan untuk merekrut guru yang berkualitas, dan sebagian besar sekolah dengan siswa berpenghasilan rendah tidak mampu membayar gaji guru yang berpengalaman, yang sangat mengurangi jumlah pelamar potensial untuk posisi guru.xvii Karena hal ini, beberapa negara bagian mulai merendahkan persyaratan kualifikasi, memungkinkan guru yang tidak bersertifikat untuk mengisi posisi yang kosong, yang berdampak pada pendidikan anak-anak. Christopher Blair, mantan pengawas Bullock County, Alabama, dikutip pada 2022 menyatakan bahwa “ketika Anda memiliki guru yang tidak bersertifikat, darurat, atau kurang berpengalaman, siswa berada di kelas yang tidak akan memberikan tingkat ketelitian dan pengalaman kelas yang seharusnya mereka dapatkan.”xviii
Konsekuensi dari kekurangan guru ini meluas hingga ke kelas yang terlalu padat, yang menyulitkan guru untuk memberikan perhatian dan dukungan secara individu kepada siswa. Pada 2022, CNN mengunjungi sebuah sekolah di luar Phoenix, di mana seorang guru melaporkan harus mengajar lebih dari 70 siswa di kelas biologi-nya.xix Hal ini memberikan dampak negatif bagi siswa, karena menghambat perhatian yang lebih personal, tetapi juga bagi guru, karena bisa menyebabkan kelelahan dan stres karena harus fokus pada begitu banyak siswa sekaligus. Selain itu, buku pelajaran yang sudah usang dan kekurangan perlengkapan kelas tetap menjadi masalah yang sering ditemui di sekolah-sekolah dengan dana terbatas.
Seperti yang terlihat dari analisis sebelumnya, model pendanaan untuk sekolah negeri telah menciptakan kesenjangan yang serius dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa di seluruh negeri. Model ini memiliki keuntungan, seperti kontrol lokal dan sumber pendapatan yang konsisten bagi komunitas, namun kelemahannya jauh lebih besar. Sekolah-sekolah di daerah yang lebih kaya atau yang memiliki lebih sedikit siswa berpenghasilan rendah menerima dana yang jauh lebih besar per siswa dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Perbedaan finansial ini menyebabkan akses yang tidak merata terhadap sumber daya dan peluang, yang pada gilirannya memperparah ketidaksetaraan pendidikan.
Masalah mendesak lain yang muncul akibat kurangnya dana adalah kompensasi yang tidak memadai untuk guru, yang memaksa mereka untuk bekerja di beberapa pekerjaan tambahan demi memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mengganggu kemampuan mereka untuk fokus sepenuhnya pada pengajaran. Hal ini berarti bahwa semakin sedikit guru berpengalaman yang akan memilih bekerja dalam kondisi seperti itu dan lebih memilih sekolah yang lebih kaya atau beralih ke pekerjaan di bidang lain. Akibatnya, sekolah-sekolah dengan jumlah siswa berpenghasilan rendah yang lebih banyak akan kesulitan mempertahankan guru yang berkualitas. Ditambah dengan kelas yang terlalu padat, buku pelajaran yang sudah usang, dan kekurangan perlengkapan, masalah-masalah ini secara keseluruhan menimbulkan tantangan besar bagi pendidikan siswa di sekolah-sekolah negeri di Amerika Serikat. Menutup kesenjangan pendanaan dan mengatasi kekurangan guru adalah langkah penting untuk memastikan setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi mereka.
Faktanya, para peneliti telah memperdebatkan nilai dari peningkatan pendanaan pendidikan. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa ketika pendanaan diarahkan ke sekolahsekolah dengan tingkat kemiskinan tinggi, dan uang tersebut digunakan untuk tujuan yang penting, seperti menggaji guru berpengalaman, pekerja sosial, atau program untuk memenuhi kebutuhan akademis siswa, hal ini dapat sangat meningkatkan keberhasilan siswa.xx
Kesimpulan
Kekerasan senjata dan ketimpangan pendanaan di sekolah-sekolah dapat dianggap sebagai masalah yang saling terkait dalam hal menghambat pendidikan siswa karena beberapa alasan. Pertama, ketika sekolah tidak memiliki anggaran yang diperlukan untuk mempekerjakan staf yang dibutuhkan, seperti pendidik, hal ini juga berarti tidak ada staf keamanan untuk mengontrol siapa yang dapat masuk dan keluar dari sekolah. Namun, ini juga mencakup pekerja sosial, psikolog sekolah, dan staf yang dirancang untuk mendukung siswa dan membantu perlindungan kesehatan mental mereka setelah situasi berbahaya yang mungkin terjadi. Selain itu, pada bagian pertama, telah dibahas salah satu metode yang dibicarakan untuk melindungi dari kekerasan senjata di sekolah adalah dengan mempertimbangkan untuk mempersenjatai guru sebagai langkah darurat. Hal ini dapat merugikan karena beberapa alasan, karena dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi anak-anak di sekolah dan, pada saat yang sama, dapat menghalangi guru untuk bekerja di sekolah-sekolah yang mengharuskan mereka membawa senjata untuk perlindungan.
Ini juga terkait dengan pembagian distrik karena faktor komunitas dan sosial ekonomi dapat memengaruhi secara tidak langsung tingkat keamanan sekolah. Sekolah-sekolah di distrik atau lingkungan yang terpinggirkan secara ekonomi mungkin menghadapi tantangan tambahan, termasuk tingkat kejahatan yang lebih tinggi dan paparan terhadap kekerasan di masyarakat.
Penting untuk ditekankan bahwa pendanaan pendidikan dan pembagian sumber daya mungkin memainkan peran dalam menangani masalah keselamatan sekolah dan kekerasan senjata; namun, itu hanya bagian dari solusi masalah ini. Beberapa strategi lain untuk mencegah kekerasan senjata termasuk dukungan kesehatan mental oleh penasihat atau konselor di sekolah, upaya anti-bullying, dan keterlibatan komunitas. Selain itu, baik secara lokal maupun regional, pemimpin distrik dan politisi harus menangani faktor-faktor mendasar yang mungkin membuat individu resort ke kekerasan dan mengadopsi langkah-langkah kontrol senjata yang bertanggung jawab.
Pendidikan adalah salah satu elemen terpenting dalam perkembangan anak, dan langkahlangkah yang menghambat atau menghalangi pendidikan yang layak bagi siswa di sekolah negeri harus segera ditangani. Memastikan lingkungan sekolah yang aman dan terjamin adalah tantangan yang kompleks, dan ini membutuhkan komitmen serius di seluruh negara.
Referensi
- World Bank Data (2023) GDP (current US$) – United States. The World Bank. https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=US
- World Bank Data (2023) United States. The World Bank. https://data.worldbank.org/country/united-states
- Mitchell, T. (June 2017). The demographics of gun ownership in the U.S. Pew Research Center. https://www.pewresearch.org/social-trends/2017/06/22/the-demographics-of-gunownership/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-canwe-prevent-gun-violence-in-schools/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-ofgun-violence-on-children-and-teens/
- ibid.
- RAND. (2020, April). The effects of laws allowing armed staff in K–12 schools. RAND
Corporation. https://www.rand.org/research/gun-policy/analysis/laws-allowing-armed-staff-inK12-schools.html
- OJJDP. (n.d.). Section VII: Education Initiatives and Alternative Prevention Strategies. (Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention Report) https://ojjdp.ojp.gov/sites/g/files/xyckuh176/files/pubs/gun_violence/sect07.html
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-ofgun-violence-on-children-and-teens/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-canwe-prevent-gun-violence-in-schools/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-ofgun-violence-on-children-and-teens/
- ibid.
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/
xvFindLaw Team (June 2016) Education Funding: State and Local Sources. FindLaw. https://www/findlaw.com/education/curriculum-standards-school-funding.com
- Mathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report).
https://hechingerreport.org/new-data-even-within-the-same-district-some-wealthy-schools-getmillions-more-than-poor-ones/
- Richman, T & Crain, T.P (October 2022) Uncertified teachers filling holes in schools across the South (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/uncertified-teachers-filling-holesin-schools-across-the-south/
- Lurye, S & Griesbach, R (September 2022) Teacher shortages are real, but not for the reason you heard (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/teacher-shortages-arereal-but-not-for-the-reason-you-heard/
- Wolf, Z.B (September 2022) Crises converge on American Education (CNN Politics). https://edition.cnn.com/2022/09/01/politics/us-education-schools-crisis-what-matters/index.html
xxMathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report).
https://hechingerreport.org/new-data-even-within-the-same-district-some-wealthy-schools-getmillions-more-than-poor-ones/
- World Bank Data (2023) GDP (current US$) – United States. The World Bank. HYPERLINK “https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=US”https://data.worldbank.org/indi cator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=US
- World Bank Data (2023) United States. The World Bank. https://data.worldbank.org/country/unitedstates iii Mitchell, T. (June 2017). The demographics of gun ownership in the U.S. Pew Research Center.
https://www.pewresearch.org/social-trends/2017/06/22/the-demographics-of-gun-ownership/ iv Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-can-we-preventgun-violence-in-schools/ v Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-of-gunviolence-on-children-and-teens/ vi ibid. vii RAND. (2020, April). The effects of laws allowing armed staff in K–12 schools. RAND Corporation. https://www.rand.org/research/gun-policy/analysis/laws-allowing-armed-staff-in-K12-schools.html
viii OJJDP. (n.d.). Section VII: Education Initiatives and Alternative Prevention Strategies. (Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention Report) https://ojjdp.ojp.gov/sites/g/files/xyckuh176/files/pubs/gun_violence/sect07.html ix Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/ x Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-of-gunviolence-on-children-and-teens/ xi Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-can-we-preventgun-violence-in-schools/ xii Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-of-gunviolence-on-children-and-teens/ xiii ibid. xiv Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/ xv FindLaw Team (June 2016) Education Funding: State and Local Sources. FindLaw. https://www/findlaw.com/education/curriculum-standards-school-funding.com xvi Mathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/new-data-evenwithin-the-same-district-some-wealthy-schools-get-millions-more-than-poor-ones/ xvii Richman, T & Crain, T.P (October 2022) Uncertified teachers filling holes in schools across the South (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/uncertified-teachers-filling-holes-inschools-across-the-south/ xviii Lurye, S & Griesbach, R (September 2022) Teacher shortages are real, but not for the reason you heard (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/teacher-shortages-are-real-but-not-for-thereason-you-heard/ xix Wolf, Z.B (September 2022) Crises converge on American Education (CNN Politics). https://edition.cnn.com/2022/09/01/politics/us-education-schools-crisis-what-matters/index.html xx Mathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/new-data-evenwithin-the-same-district-some-wealthy-schools-get-millions-more-than-poor-ones/
Tantangan Pendidikan di Amerika Serikat
Ditulis oleh Dimitrios Chasouras & Jimena Villot Lopez
Pendahuluan
Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia, dengan PDB mencapai 25 triliun dolar AS pada tahun 2022.i Namun, pada tahun 2020, pengeluaran untuk pendidikan hanya sebesar 12,7% dari total belanja pemerintah.ii Alokasi anggaran ini mencerminkan sistem pendanaan sekolah di AS, di mana dukungan keuangan berasal dari pendapatan pemerintah dan sumber daya lokal, yang mengikat anggaran sekolah pada masing-masing distrik. Model pendanaan seperti ini menciptakan kesenjangan besar dalam akses pendidikan bagi siswa. Sekolah-sekolah di daerah yang lebih makmur, dengan tingkat kemiskinan yang rendah, mendapatkan dana jauh lebih besar per siswa dibandingkan sekolah-sekolah di wilayah yang kurang mampu secara ekonomi. Dampak dari kesenjangan ini semakin terlihat nyata dalam kehidupan siswa dan capaian akademik mereka.
Isu lain yang dibahas dalam artikel ini adalah maraknya kekerasan bersenjata di sekolah, yang menjadi salah satu tantangan terbesar bagi institusi pendidikan di Amerika Serikat. Terbatasnya sumber daya dan meningkatnya kekhawatiran akan keamanan akibat kekerasan bersenjata menciptakan ancaman yang kompleks terhadap kesejahteraan dan keselamatan siswa di seluruh negeri. Kedua isu ini akan dibahas secara terpisah, dengan menguraikan kompleksitas yang menyertainya serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya, atau setidaknya meminimalkan dampaknya. Penting untuk diingat bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam perkembangan anak, sehingga permasalahan ini harus ditanggapi dengan serius. Dukungan dari pemerintah dan otoritas lokal juga sangat dibutuhkan untuk menjalankan strategi komprehensif—seperti perencanaan anggaran, peningkatan sistem keamanan, dan layanan kesehatan mental—demi menjamin keselamatan dan kesejahteraan semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi maupun etnis.
Kekerasan Senjata Api dan Dampaknya di Sekolah
Dengan sekitar 50% rumah tangga di Amerika Serikat memiliki setidaknya satu senjata api terdaftar, serta lonjakan besar dalam produksi senjata,iii kasus kekerasan bersenjata meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir—baik di lingkungan rumah maupun ruang publik, termasuk area sekolah. Insiden-insiden ini mencakup bunuh diri, penyerangan, hingga penembakan massal di sekolah, dan telah menjadikan senjata api sebagai penyebab utama kematian anak-anak dan remaja. Sekitar 76% penembakan di sekolah dilakukan oleh siswa yang memperoleh senjata dari rumah sendiri atau kerabat dekat.iv Dibandingkan negaranegara berpenghasilan tinggi lainnya, anak-anak usia 5–14 tahun di AS memiliki kemungkinan 21 kali lebih tinggi untuk menjadi korban tembakan, sementara remaja usia 15– 24 tahun berisiko 23 kali lebih besar.v Setiap tahunnya, sekitar 4.000 anak dan remaja (usia 0–19 tahun) tewas tertembak, dan 15.000 lainnya mengalami luka—rata-rata 53 anak tertembak setiap hari. Data tersebut menggarisbawahi permasalahan yang sangat mengkhawatirkan dan kompleks, yang berdampak luas terhadap kehidupan anak-anak, remaja, dan orang dewasa di Amerika Serikat. Dampak kekerasan bersenjata tidak hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga oleh keluarga, teman dekat, dan para saksi. Para penyintas kerap mengalami gangguan psikologis seperti rasa takut yang berkepanjangan dan PTSD (post-traumatic stress disorder)vi, yang dapat memicu perilaku agresif maupun penyalahgunaan zat seperti alkohol dan narkoba.
Untuk mengatasi kekerasan senjata di sekolah, beberapa negara bagian di AS telah membuat undang-undang yang mengizinkan orang-orang tertentu membawa senjata di area sekolah— bahkan dalam beberapa kasus, hal ini diwajibkan.vii Meskipun begitu, sekolah, kampus, dan universitas tetap memiliki hak untuk menetapkan aturan sendiri terkait keamanan senjata, misalnya apakah staf sekolah boleh membawa senjata atau tidak. Namun karena jumlah kasus terus meningkat, pemerintah daerah tetap mendorong kebijakan semacam ini. Sebagian besar upaya yang dilakukan selama ini bersifat reaktif atau hanya merespons setelah kejadian terjadi. Contohnya seperti membuat poster atau kampanye visual, melibatkan orang dewasa dan teman sebaya dalam kegiatan pendampingan.viii Dari semua pendekatan itu, solusi berbasis komunitas dianggap paling cocok karena bisa menyesuaikan dengan kebutuhan tiap sekolah atau wilayah. Sayangnya, tidak semua daerah punya cukup dana untuk menjalankan program seperti ini.
Dampak dari kebijakan dan program yang telah disebutkan sebelumnya belum menunjukkan perubahan signifikan terhadap kasus kekerasan senjata di sekolah. Sebagian besar siswa justru merasa semakin terancam dan tidak aman.ix Sekolah-sekolah yang menerapkan program keamanan senjata, mengizinkan kepemilikan senjata, atau melibatkan aparat keamanan menghadapi beban biaya tambahan yang sulit mereka tanggung. Sementara itu, siswa yang mengikuti simulasi penembakan mengalami tekanan mental yang lebih besar, seperti depresi, stres, kecemasan, dan rasa takut akan kematian.
Beberapa peneliti justru menemukan bahwa undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat dapat memberikan dampak positif, seperti berkurangnya jumlah siswa yang bolos sekolah karena merasa tidak aman, siswa yang membawa senjata, dan siswa yang terluka akibat kekerasan.x
Namun, tantangan dan solusi terkait kekerasan senjata ini tidak berdampak secara merata pada semua kelompok siswa.xi Misalnya, remaja kulit hitam 17 kali lebih mungkin meninggal karena pembunuhan dan 13 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit akibat penyerangan bersenjata dibandingkan remaja kulit putih. Sementara itu, remaja Latinx 2,7 kali lebih mungkin meninggal karena pembunuhan.xii Statistik ini tetap berlaku bahkan di negara bagian dan kota yang sama, menunjukkan bahwa beberapa kelompok etnis menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Kebijakan yang tidak merata dan kurangnya investasi di wilayahwilayah tertentu telah membuat komunitas Afrika-Amerika dan Latinx kesulitan menjalankan program-program di atas atau memberi pendampingan bagi korban. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, kemiskinan, dan pengangguran—yang justru memperparah kasus kekerasan senjata dalam beberapa tahun terakhir.xiii

Grafik dari CDC, Wonder.
Meski undang-undang keamanan senjata telah diterapkan, siswa Afrika-Amerika justru cenderung merasa lebih terancam dengan keberadaan senjata dan aparat keamanan di lingkungan sekolah dibandingkan kelompok lainnya.xiv Sebaliknya, siswa kulit putih— meskipun memiliki risiko kematian akibat kekerasan bersenjata yang lebih rendah—lebih rentan mengalami bunuh diri jika terdapat senjata api di rumah atau di lingkungan sekolah. Kekerasan senjata jelas menjadi tantangan bagi siswa di seluruh Amerika Serikat, namun setiap komunitas dan kelompok etnis mengalami bentuk dan tingkat ancaman yang berbedabeda. Perbedaan ini berdampak nyata pada performa sekolah secara keseluruhan, termasuk dalam hal kehadiran, nilai ujian, tingkat kelulusan, rasa aman, dan persepsi terhadap ancaman.
Dampak Kekurangan Dana terhadap Proses Pembelajaran

Guru-guru berdemonstrasi sebagai protes untuk pendanaan pendidikan di Los Angeles. Foto oleh LaTerrian McIntosh di Unsplash.
Sejak abad ke-19 di Amerika Serikat, sekolah-sekolah umum sebagian besar didanai melalui sumber-sumber lokal dan negara bagian, dengan sumber utama pendanaan lokal berasal dari pajak properti yang dibayar oleh distrik sekolah di setiap komunitas.xv Ini berarti bahwa uang yang digunakan untuk mendanai sebuah sekolah di distrik tertentu berasal dari pajak properti yang dibayar oleh pemilik rumah di distrik yang sama. Keuntungannya adalah bahwa sistem ini memastikan kontrol lokal, yang berarti anggaran dialokasikan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas khusus sekolah-sekolah di masing-masing distrik. Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Pendanaan pendidikan sangat bergantung pada pajak properti, yang mengakibatkan kesenjangan antara sekolah-sekolah di kawasan kaya dan kurang mampu. Model pendanaan ini telah membuat banyak sekolah kesulitan untuk menyediakan sumber daya dan peluang yang dibutuhkan oleh siswa. Sekolah-sekolah di lingkungan kaya, atau bahkan yang memiliki lebih sedikit siswa berpenghasilan rendah, menerima pendanaan yang jauh lebih besar per siswa dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, yang memiliki jumlah siswa berpenghasilan rendah yang lebih besar. Sebagai contoh, pada tahun 2020 di Illinois, Golfview Elementary School melayani 550 siswa, di mana 86% di antaranya dianggap berpenghasilan rendah. Di sisi lain, Algonquin Lakes Elementary memiliki 425 siswa, dengan kurang dari 50% di antaranya yang berpenghasilan rendah, dan Algonquin menerima lebih dari $2.000 lebih banyak per siswa dibandingkan dengan
Golfview setiap tahunnya.xvi Hal ini berarti bahwa kebutuhan pendidikan anak-anak di Algonquin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terpenuhi, meningkatkan pengalaman pendidikan mereka, sementara siswa di Golfview menghadapi ketertinggalan yang signifikan.
Salah satu konsekuensi lain dari kesenjangan pendanaan di berbagai daerah adalah kompensasi yang tidak memadai yang diterima oleh pendidik di sekolah-sekolah. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, banyak guru yang bekerja di beberapa pekerjaan sekaligus. Tuntutan untuk mendapatkan upah yang layak semakin keras karena pendidik yang berdedikasi perlu dapat mengalokasikan seluruh energi mereka untuk pekerjaan mereka, bukan khawatir tentang stabilitas keuangan mereka. Ini lebih dari sekadar kompensasi yang adil.
Kekurangan guru menyebabkan masalah yang lebih besar di sekolah-sekolah negeri. Sekolah-sekolah yang lebih kaya, dengan siswa dari keluarga berpenghasilan tinggi, cenderung mempekerjakan guru yang lebih berpengalaman dan berkualitas, yang tentu saja membutuhkan lebih banyak biaya. Sejak pandemi, sekolah-sekolah kesulitan untuk merekrut guru yang berkualitas, dan sebagian besar sekolah dengan siswa berpenghasilan rendah tidak mampu membayar gaji guru yang berpengalaman, yang sangat mengurangi jumlah pelamar potensial untuk posisi guru.xvii Karena hal ini, beberapa negara bagian mulai merendahkan persyaratan kualifikasi, memungkinkan guru yang tidak bersertifikat untuk mengisi posisi yang kosong, yang berdampak pada pendidikan anak-anak. Christopher Blair, mantan pengawas Bullock County, Alabama, dikutip pada 2022 menyatakan bahwa “ketika Anda memiliki guru yang tidak bersertifikat, darurat, atau kurang berpengalaman, siswa berada di kelas yang tidak akan memberikan tingkat ketelitian dan pengalaman kelas yang seharusnya mereka dapatkan.”xviii
Konsekuensi dari kekurangan guru ini meluas hingga ke kelas yang terlalu padat, yang menyulitkan guru untuk memberikan perhatian dan dukungan secara individu kepada siswa. Pada 2022, CNN mengunjungi sebuah sekolah di luar Phoenix, di mana seorang guru melaporkan harus mengajar lebih dari 70 siswa di kelas biologi-nya.xix Hal ini memberikan dampak negatif bagi siswa, karena menghambat perhatian yang lebih personal, tetapi juga bagi guru, karena bisa menyebabkan kelelahan dan stres karena harus fokus pada begitu banyak siswa sekaligus. Selain itu, buku pelajaran yang sudah usang dan kekurangan perlengkapan kelas tetap menjadi masalah yang sering ditemui di sekolah-sekolah dengan dana terbatas.
Seperti yang terlihat dari analisis sebelumnya, model pendanaan untuk sekolah negeri telah menciptakan kesenjangan yang serius dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa di seluruh negeri. Model ini memiliki keuntungan, seperti kontrol lokal dan sumber pendapatan yang konsisten bagi komunitas, namun kelemahannya jauh lebih besar. Sekolah-sekolah di daerah yang lebih kaya atau yang memiliki lebih sedikit siswa berpenghasilan rendah menerima dana yang jauh lebih besar per siswa dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Perbedaan finansial ini menyebabkan akses yang tidak merata terhadap sumber daya dan peluang, yang pada gilirannya memperparah ketidaksetaraan pendidikan.
Masalah mendesak lain yang muncul akibat kurangnya dana adalah kompensasi yang tidak memadai untuk guru, yang memaksa mereka untuk bekerja di beberapa pekerjaan tambahan demi memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mengganggu kemampuan mereka untuk fokus sepenuhnya pada pengajaran. Hal ini berarti bahwa semakin sedikit guru berpengalaman yang akan memilih bekerja dalam kondisi seperti itu dan lebih memilih sekolah yang lebih kaya atau beralih ke pekerjaan di bidang lain. Akibatnya, sekolah-sekolah dengan jumlah siswa berpenghasilan rendah yang lebih banyak akan kesulitan mempertahankan guru yang berkualitas. Ditambah dengan kelas yang terlalu padat, buku pelajaran yang sudah usang, dan kekurangan perlengkapan, masalah-masalah ini secara keseluruhan menimbulkan tantangan besar bagi pendidikan siswa di sekolah-sekolah negeri di Amerika Serikat. Menutup kesenjangan pendanaan dan mengatasi kekurangan guru adalah langkah penting untuk memastikan setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi mereka.
Faktanya, para peneliti telah memperdebatkan nilai dari peningkatan pendanaan pendidikan. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa ketika pendanaan diarahkan ke sekolahsekolah dengan tingkat kemiskinan tinggi, dan uang tersebut digunakan untuk tujuan yang penting, seperti menggaji guru berpengalaman, pekerja sosial, atau program untuk memenuhi kebutuhan akademis siswa, hal ini dapat sangat meningkatkan keberhasilan siswa.xx
Kesimpulan
Kekerasan senjata dan ketimpangan pendanaan di sekolah-sekolah dapat dianggap sebagai masalah yang saling terkait dalam hal menghambat pendidikan siswa karena beberapa alasan. Pertama, ketika sekolah tidak memiliki anggaran yang diperlukan untuk mempekerjakan staf yang dibutuhkan, seperti pendidik, hal ini juga berarti tidak ada staf keamanan untuk mengontrol siapa yang dapat masuk dan keluar dari sekolah. Namun, ini juga mencakup pekerja sosial, psikolog sekolah, dan staf yang dirancang untuk mendukung siswa dan membantu perlindungan kesehatan mental mereka setelah situasi berbahaya yang mungkin terjadi. Selain itu, pada bagian pertama, telah dibahas salah satu metode yang dibicarakan untuk melindungi dari kekerasan senjata di sekolah adalah dengan mempertimbangkan untuk mempersenjatai guru sebagai langkah darurat. Hal ini dapat merugikan karena beberapa alasan, karena dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi anak-anak di sekolah dan, pada saat yang sama, dapat menghalangi guru untuk bekerja di sekolah-sekolah yang mengharuskan mereka membawa senjata untuk perlindungan.
Ini juga terkait dengan pembagian distrik karena faktor komunitas dan sosial ekonomi dapat memengaruhi secara tidak langsung tingkat keamanan sekolah. Sekolah-sekolah di distrik atau lingkungan yang terpinggirkan secara ekonomi mungkin menghadapi tantangan tambahan, termasuk tingkat kejahatan yang lebih tinggi dan paparan terhadap kekerasan di masyarakat.
Penting untuk ditekankan bahwa pendanaan pendidikan dan pembagian sumber daya mungkin memainkan peran dalam menangani masalah keselamatan sekolah dan kekerasan senjata; namun, itu hanya bagian dari solusi masalah ini. Beberapa strategi lain untuk mencegah kekerasan senjata termasuk dukungan kesehatan mental oleh penasihat atau konselor di sekolah, upaya anti-bullying, dan keterlibatan komunitas. Selain itu, baik secara lokal maupun regional, pemimpin distrik dan politisi harus menangani faktor-faktor mendasar yang mungkin membuat individu resort ke kekerasan dan mengadopsi langkah-langkah kontrol senjata yang bertanggung jawab.
Pendidikan adalah salah satu elemen terpenting dalam perkembangan anak, dan langkahlangkah yang menghambat atau menghalangi pendidikan yang layak bagi siswa di sekolah negeri harus segera ditangani. Memastikan lingkungan sekolah yang aman dan terjamin adalah tantangan yang kompleks, dan ini membutuhkan komitmen serius di seluruh negara.
Referensi
- World Bank Data (2023) GDP (current US$) – United States. The World Bank. https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=US
- World Bank Data (2023) United States. The World Bank. https://data.worldbank.org/country/united-states
- Mitchell, T. (June 2017). The demographics of gun ownership in the U.S. Pew Research Center. https://www.pewresearch.org/social-trends/2017/06/22/the-demographics-of-gunownership/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-canwe-prevent-gun-violence-in-schools/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-ofgun-violence-on-children-and-teens/
- ibid.
- RAND. (2020, April). The effects of laws allowing armed staff in K–12 schools. RAND
Corporation. https://www.rand.org/research/gun-policy/analysis/laws-allowing-armed-staff-inK12-schools.html
- OJJDP. (n.d.). Section VII: Education Initiatives and Alternative Prevention Strategies. (Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention Report) https://ojjdp.ojp.gov/sites/g/files/xyckuh176/files/pubs/gun_violence/sect07.html
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-ofgun-violence-on-children-and-teens/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-canwe-prevent-gun-violence-in-schools/
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-ofgun-violence-on-children-and-teens/
- ibid.
- Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/
xvFindLaw Team (June 2016) Education Funding: State and Local Sources. FindLaw. https://www/findlaw.com/education/curriculum-standards-school-funding.com
- Mathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report).
https://hechingerreport.org/new-data-even-within-the-same-district-some-wealthy-schools-getmillions-more-than-poor-ones/
- Richman, T & Crain, T.P (October 2022) Uncertified teachers filling holes in schools across the South (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/uncertified-teachers-filling-holesin-schools-across-the-south/
- Lurye, S & Griesbach, R (September 2022) Teacher shortages are real, but not for the reason you heard (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/teacher-shortages-arereal-but-not-for-the-reason-you-heard/
- Wolf, Z.B (September 2022) Crises converge on American Education (CNN Politics). https://edition.cnn.com/2022/09/01/politics/us-education-schools-crisis-what-matters/index.html
xxMathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report).
https://hechingerreport.org/new-data-even-within-the-same-district-some-wealthy-schools-getmillions-more-than-poor-ones/
- World Bank Data (2023) GDP (current US$) – United States. The World Bank. HYPERLINK “https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=US”https://data.worldbank.org/indi cator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=US
- World Bank Data (2023) United States. The World Bank. https://data.worldbank.org/country/unitedstates iii Mitchell, T. (June 2017). The demographics of gun ownership in the U.S. Pew Research Center.
https://www.pewresearch.org/social-trends/2017/06/22/the-demographics-of-gun-ownership/ iv Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-can-we-preventgun-violence-in-schools/ v Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-of-gunviolence-on-children-and-teens/ vi ibid. vii RAND. (2020, April). The effects of laws allowing armed staff in K–12 schools. RAND Corporation. https://www.rand.org/research/gun-policy/analysis/laws-allowing-armed-staff-in-K12-schools.html
viii OJJDP. (n.d.). Section VII: Education Initiatives and Alternative Prevention Strategies. (Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention Report) https://ojjdp.ojp.gov/sites/g/files/xyckuh176/files/pubs/gun_violence/sect07.html ix Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/ x Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-of-gunviolence-on-children-and-teens/ xi Everytown for Gun Safety Support Fund. (July 2023). How can we prevent gun violence in American schools? Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/how-can-we-preventgun-violence-in-schools/ xii Everytown for Gun Safety Support Fund. (May 2019). The impact of gun violence on children and teens. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/the-impact-of-gunviolence-on-children-and-teens/ xiii ibid. xiv Everytown for Gun Safety Support Fund. (2020, December). The danger of guns on campus. Everytown Research & Policy. https://everytownresearch.org/report/guns-on-campus/ xv FindLaw Team (June 2016) Education Funding: State and Local Sources. FindLaw. https://www/findlaw.com/education/curriculum-standards-school-funding.com xvi Mathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/new-data-evenwithin-the-same-district-some-wealthy-schools-get-millions-more-than-poor-ones/ xvii Richman, T & Crain, T.P (October 2022) Uncertified teachers filling holes in schools across the South (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/uncertified-teachers-filling-holes-inschools-across-the-south/ xviii Lurye, S & Griesbach, R (September 2022) Teacher shortages are real, but not for the reason you heard (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/teacher-shortages-are-real-but-not-for-thereason-you-heard/ xix Wolf, Z.B (September 2022) Crises converge on American Education (CNN Politics). https://edition.cnn.com/2022/09/01/politics/us-education-schools-crisis-what-matters/index.html xx Mathewson T.G (October 2020) New data: Even within the same district, some wealthy schools get millions more than poor ones (The Hechinger Report). https://hechingerreport.org/new-data-evenwithin-the-same-district-some-wealthy-schools-get-millions-more-than-poor-ones/